Akuntansi Perhotelan – Penggunaan Persediaan, Prosedur Penerimaan Kas dan Laporannya
Jumat, 18 September 2020
Penggunaan
persediaan untuk operasional perusahaan harus diadministrasikan dengan
baik, karena penggunaan sama artinya dengan pemakaian yang merupakan
biaya bagi departemen yang meminta. Pada setiap akhir periode (akhir
bulan) cost control akan melakukan inventarisasi atas persediaan (stock opname),
dimana inventarisasi pada departemen operasi biasanya dilakukan malam
hari saat kegiatan hotel berkurang, sedangkan inventarisasi di daily
store dan general store dilakukan setelah kegiatan keluar masuknya
barang di gudang dihentikan untuk hari itu. Sebelum inventarisasi
dilakukan biasanya diberitahukan terlebih dahulu bagi departemen yang
akan meminta barang.
Baca Juga: Pengertian Hotel Secara Umum, Fungsi dan Karakteristik Usaha industri Perhotelan (Lengkap dan Terbaru)
Baca Juga: Pengertian Hotel Secara Umum, Fungsi dan Karakteristik Usaha industri Perhotelan (Lengkap dan Terbaru)
A.Bagian Yang Terlibat pada Penggunaan Persediaan
- Departemen yang membutuhkan
- Gudang (Storeroom)
- Cost Control
B. Dokumen Yang Digunakan pada Penggunaan Persediaan
a.Storeroom Requisition (SR)
Storeroom Requisitionadalah tanda bukti permintaan barang digudang. Storeroom Requisition dapat dibedakan menjadi 3 antara lain:
- Storeroom Requisition Food
- Storeroom Requisition Beverage
- Storeroom Requisition Material and Supplies
Storeroom
Requisition dibuat oleh masing-masing departemen dan diterima oleh
bagian gudang untuk menyiapkan barang. Didistribusikan kepada:
- Asli dikirim ke cost control untuk diposting kedalam cardex
- Copy pertama ke gudang sebagai arsip
- Copy kedua dikirim ke bagian yang menggunakan barang tersebut
b. Bincard, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, barang masuk, barang keluar, serta sisa barang.
c. Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, ukurannya, harga satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang
Cardex digunakan sebagai alat kontrol oleh petugas cost control dalam hal mengetahui:
- Jumlah nilai barang yang tersisa digudang
- Tingkat turn over
- Harga alokasi per unit barang
- Jumlah barang yang dikonsumsi untuk kebutuhan operasional hotel
- Mengetahui barang yang jarang dipakai
- Jumlah barang masuk dan keluar
Prosedur Penerimaan Kas pada Penggunaan Persediaan
- Departemen yang memerlukan barang menyiapkan SR yang berisi tentang jenis dan jumlah satuan dari barang yang diperlukannya, dimana SR tersebut harus disetujui oleh head departemen, yang kemudian akan diserahkan ke gudang.
- Gudang akan mengecek dan menyiapkan barang yang diminta dan kemudian akan menyerahkan barang dan meminta tanda terima dari petugas yang menerima barang tersebut, setelah itu gudang akan menandatangani SR tersebut. SR pada umumnya akan dibuat rangkap 3 dengan distribusi sebagai berikut:Cost Control, sebagai dasar untuk mencatat pada cardex, Gudang, Departemen yang memerlukan barang sebagaia arsip.
- Gudang akan mencatat pengambilan barang tersebut pada bincard sebagai pengurangan berdasarkan SR.
Laporan Yang Dihasilkan Penggunaan Persediaan
- General food/beverage cost, yang berisi perhitungan biaya makanan dan minuman
- Stock opname report, laporan yang menjelaskan tentang hasil inventarisasi persediaan pada akhir periode, untuk dipakai sebagai dasar mencocokkan dengan saldo akhir pada cardex/bincard
- Cost reconcialiation, merupakan rekonsiliasi atas pengeluaran biaya makanan dan minuman, yang akan dipakai sebagai dasar menghitung food/beverage cost
- Daily food costt, merupakan laporan yang menunjukkan kondisi penjualan (perbandingan antara total cost dengan total sales) yang biasanya dinyatakan dengan persentase
POTENSIAL KOS
Potensial kos merupakan pengembangan dari sistem point of sale dalam
mengkalkulasi penjualan makanan dan minuman. Potensi kos ini merupakan
konsep tertua dalam prosedur pengendalian makanan dan minuman. Potensial
kos menghitung potensi atau kemampuan antara penjualan dan kos yang
dikeluarkan. Potensial kos dibagi menjadi 2, yaitu:
- beverage potensial, dikalkulasikan berdasarkan penjualan (sales basis, karena kos minuman sudah bisa dipastikan, akan bisa mendatangkan penjualan yang diharapkan.
- food potensial, dikalkulasikan berdasarkan kos (cost basis), kos makanan per hari belum bisa diketahui sampai penjualan terjadi, sehingga potensial kos makanan baru bisa dihitung setelah terjadi penjualan atas menu makanan yang disediakan.
Potensial kos minuman bisa dihitung dengan langkah-langkahsebagai berikut:
- Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) duikalikan dengan kos per satuan, diperoleh total kos.
- Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) dikalikan dengan harga jual per satuan, diperoleh penjualan potensial (potensials sales).
- Bandingkan antara total kos dengan penjualan potensial, dikalikan 100%, maka akan diperoleh persentase potensial kos minuman per item.
Perhitungan
potensial kos makanan lebih kompleks daripada perhitungan potensial kos
minuman, dimana kos yang digunakan harus dipilah untuk masing-masing
item menu, dan harus disesuaikan dengan konsumsi makanan untuk keperluan
lain yang tidak terkait dengan penjualan potensial, seperti makanan
karyawan, transfer makanan antar outlet dan penyesuaian lainnya. Menu
yang dibuatkan resep, besarnya kos bisa ditentukan berdasarkan kos
standar.
Contoh:
Penjualan
minuman vodka dan scotch pada 18 Agustus 2008 masing-masing 10 dan 20
gelas, dimana kos masing-masing per gelasnya adalah Rp.25.000 dan
Rp.30.000. Harga jual per gelas adalah Rp.50.000 dan Rp45.000. Hitungf
potensial kos dari masing-masing minuman pada tanggal tersebut.
Penyelesaian:
Vodka
Total kos = 10 x Rp.25.000 = Rp250.000
Penjualan potensial = 10 x Rp.50.000 = Rp.500.000
Potensial kos = Rp.250.000/Rp.500.000 x 100% = 50%
Scotch
Total kos = 20 x Rp.30.000 = Rp.600.000
Penjualan potensial = 20 x Rp.45.000 = Rp.900.000
Daftar Pustaka
- Widanaputra, A.A. G.P; Suprasto, Herkulanus Bambang; Aryanto, Dodik; Sari, MM. Ratna.2009.AKUNTANSI PERHOTELAN Pendekatan Sistem Informasi Edisi Pertama.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Baca Juga: Akuntansi Perhotelan – Pengeluaran Kas, Pembayaran Gaji, Pembayaran Hutang dan Pembelian Tunai
Demikian Penjelasan Tentang Akuntansi Perhotelan – Penggunaan Persediaan, Prosedur Penerimaan Kas dan Laporannya . Semoga Bermanfaat dan Jangan Lupa
Selalu Kunjungi Materismk.my.id Untuk Mendapatkan Materi Lainnya.
Penelusuran yang terkait dengan makalah akuntansi perhotelan
- jurnal akuntansi perhotelan
- makalah mengenai akuntansi
- latar belakang accounting hotel
- makalah manajemen keuangan hotel
- perbedaan akuntansi hotel dengan akuntansi umum
- contoh makalah akuntansi yang baik dan benar
- contoh makalah tentang ekonomi akuntansi
- istilah accounting hotel