Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata dan Sapta pesona Materi Lengkap
Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata
Indonesia memiliki potensi untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Hal ini mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
- keragaman dan keindahan alam
- keragaman suku dan adat istiadat
- keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan sebagainya
Sebagaimana dinyatakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Indonesia memiliki sumber daya yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan sektor pariwisata, yang terdiri dari:
Baca Juga: Kode-kode/istilah yang terdapat di housekeeping dan Istilah Telepon yang Umum dalam dunia Perhotelan
a. Luas wilayah dan letak strategis
Negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis di garis khatulistiwa dengan jumlah pulau sekitar 17.408 pulau, dimana sekitar 60 % dari seluruh wilayah terdiri dari air dan selebihnya berupa daratan. Bila dibandingkan luas wilayah Indonesia hampir sama dengan luas seluruh benua Eropa atau luas Amerika Utara.
Panjang rentang dari ujung barat sampai ujung timur mencapai 5.100 km dan panjang dari utara ke selatan sekitar 1.888 km. Letak geografis Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta lautan Pasifik dan Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan penyinaran matahari sepanjang tahun.
b. Sumber Daya Alam
Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensi kekayaan alam dan laut yang belum sepenuhnya dieksploitasi. Untuk kesejahteraan rakyat, Kekayaan, keragaman dan keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari manca negara.
Gambar 1.5 Sumber Daya Alam dan Keberagaman Adat
c. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam
Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi pengembangan kepariwisataan.
d. Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur, ramah, santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah menjadi bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan kasus yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah mengakibatkan industri pariwisata kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai negara teroris dan seakan telah kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu marilah kita membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya, santun dan toleran kepada semua umat manusia.
e.Pencitraan Nasional
Pada era tahun 1980 sampai dengan 1990 an dunia Pariwisata kita sangat diminati oleh Wisatawan International (Wisatawan Mancanegara), terbukti dengan banyaknya devisa yang disumbangkan oleh para wisatawan asing tersebut bagi pendapatan nasional negara kita umumnya dan khusunya bagi daerah tujuan utama wisatawan asing di Indonesia seperti: Bali, Yogyakarta, Tanah Toraja dan Danau Toba dan lainnya, akan tetapi pada beberapa tahun terakhir ini grafik kunjungan Wisman ke Indonesia secara umum jumlahnya sangat menurun drastis disebabkan oleh beberapa citra buruk atau negative misalnya:
- Bom Bali 1 dan 2
- Tsunami di Wilayah Sumatera dan Jawa Barat
- Gempa Bumi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah
- Virus Flue Burung
- Larangan terbang bagi pesawat asal dan milik perusahaan di Indonesia ke Eropa dan Amerika karena alasan minimnya keselamatan penerbangan indonesia, dll.
Untuk itu pencitraan nasional harus terus menerus dilakukan oleh semua pihak sehingga kunjungan Wisman akan segera bangkit lagi yang menjadikan Indonesia sebagai main destination mereka, dan untuk hal ini salah satu cara yang dilakukan oleh Pemerintah adalah memberikan ijin Visa on Arrival (VOA) sesuai dengan peraturan Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia RI no: M.02IZ.01.10.tahun 2007 (lihat lampiran), bagi warga masyarakat yang berasal dari berbagai negara dibawah ini.
Warga Negara Asing yang memperoleh Fasilitas Visa on Arrival :
- Afrika Selatan
- Amerika Serikat
- Argentina
- Australia
- Austria
- Bahrain
- Belgia
- Belanda
- Brazilia
- Bulgaria
- Cyprus
- Denmark
- Emirat Arab
- Estonia
- Finlandia
- Hongaria
- India
- Inggris
- Iran
- Irlandia
- Islandia
- Italia
- Jepang
- Jerman
- Kamboja
- Kanada
- Korea Selatan
- Kuwait
- Laos
- Liechtenstein
- Luxemburg
- Maladewa
- Malta
- Meksiko
- Mesir
- Monako
- Norwegia
- Oman
- Prancis
- Polandia
- Portugal
- Qatar
- Republik Rakyat China
- Rusia
- Saudi Arabia
- Swiss
- Selandia Baru
- Suriname
- Swedia
- Swiss
- Taiwan
- Yunani
- Aljazair
- Tunisia
- Romania
- Lithuania
- Panama
- Libya
- Latvia
- Czech Republic
- Slovakia
- Fiji
- Slovenia
Tarif Visa on Arrival untuk per wisman adalah:
- 7 (tujuh) hari per orang US$ 10
- 30 (tigapuluh) hari perorang US$25
Sumber: Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor: M.02-IZ.01.10 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi manusia Nomor: M-04.IZ.01.10 Tahun 2003 tentang Visa Kunjungan Saat Kedatangan dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor A.KU. 01.10-36 Tanggal 1 Maret 2007, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi manusia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Adapun pemberian Visa on Arrival tersebut diatas berlaku bagi kedatangan Wisman melalui beberapa Bandara (airport) dan Pelabuhan Laut (seaport) yang telah itentukan oleh Pemerintah seperti dibawah ini:
Bandara Pintu Masuk Pelayanan Visa on Arrival
No. |
PELABUHAN UDARA |
KOTA |
PROPINSI |
1. |
Polonia |
Medan |
Sumatera Utara |
2. |
Sultan Syarif Kasim II |
Pekanbaru |
Riau |
3. |
Tabing |
Padang |
Sumatera Barat |
4. |
Hang Nadim |
Batam |
Riau |
5. |
Soekarno-Hatta |
Jakarta |
DKI Jakarta |
6. |
Halim Perdana Kusuma |
Jakarta |
DKI Jakarta |
7. |
Juanda |
Surabaya |
Jawa Timur |
8. |
Adi Sucipto |
Jogjakarta |
DI Jogjakarta |
9. |
Adi Sumarmo |
Surakarta |
Jawa Tengah |
10. |
Husein Sastranegara |
Bandung |
Jawa Barat |
11. |
Ahmad Yani |
Semarang |
Jawa Tengah |
12. |
Ngurah Rai |
Denpasar |
Bali |
13. |
Selaparang |
Mataram |
NTB |
14. |
Ei-Tari |
Kupang |
NTT |
15. |
Hasanuddin |
Makassar |
Sulawesi Selatan |
16. |
Sam Ratulangi |
Manado |
Sulawesi Utara |
17. |
Sepinggan |
Balikpapan |
Kalimantan Timur |
Sumber: Keppres No. 103 Tahun 2003 (lihat lampiran)
Pelabuhan Laut Pintu Masuk Pelayanan Visa on Arrival
No. |
PELABUHAN LAUT |
KOTA |
PROPINSI |
1. |
Sekupang, Batu Ampar, Nongsa, Marina Teluk Senimba, dan Batam Center |
Batam |
Riau |
2. |
Bandar Bintang Telani Lagoi dan Bandar Sri Udana Lobam |
Tanjung Uban |
Riau |
3. |
Belawan |
Belawan |
Sumatera Utara |
4. |
Sibolga |
Sibolga |
Sumatera Utara |
5. |
Yos Sudarso |
Dumai |
Riau |
6. |
Tanjung Balai Karimun |
– |
Riau |
7. |
Tanjung Pinang |
Tanjung Pinang |
Riau |
8. |
Teluk Bayur |
Padang |
Sumatera Barat |
9. |
Tanjung Priok |
Jakarta |
DKI Jakarta |
10. |
Tanjung Mas |
Semarang |
Jateng |
11. |
Padang Bai dan Benoa |
– |
Bali |
12. |
Tenau |
Kupang |
NTT |
13. |
Maumere |
Maumere |
NTT |
14. |
Bitung |
Bitung |
Sulawesi Utara |
15. |
Soekarno-Hatta |
Makassar |
Sulawesi Selatan |
16. |
Pare-pare |
Pare-pare |
Sulawesi Selatan |
17. |
Jayapura |
Jayapura |
Pap |
f. Komitmen politik dari pemerintah
Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan bangsa dan menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh langsung dan dapat menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.
g. Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di Indonesia.
Prasarana dan sarana yang semakin baik, telah memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
- Semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa
- Semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata
- Semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara
- Semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan
Gambar 1.6 Alam yang Segar
Sapta pesona
Sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawanberkunjung kesuatu daerah atau wilayah tertentu di negara Indonesia ini. Kita harus menciptakan suasana indah mempesona khususnya tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan agar mereka betah tinggal lebih lama, karena merasa puas atas kunjungannya sehingga dapat memberikan kenangan indah dalam hidupnya. Sebagai pencetus Sapta Pesona adalah Soesilo Sudarman sebagai menteri Parpostel pada Era Ordebaru. Saat ini Sapta Pesona masih dipergunakan sebagai buku pedoman ”Sadar Wisata dan Sapta Pesona” oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. ( 2003 )
1. Amanan
Wisatawan akan senang berkunjung kesuatu tempat apabila merasa aman tenteram tidak takut, terlindung dan bebas dari hal-hal seperti tindak kejahatan dan kekerasan, ancaman bahaya penyakit menular dan berbahaya, kecelakaan yang disebabkan karena fasilitas yang kurang baik serta gangguan dari oleh masyarakat. Jadi aman berarti menjamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk barang milik wisatawan.
2.Tertib
Kondisi yang tertib merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang termasuk wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat.
3. Bersih
Bersih merupakan suatu keadaan / kondisi lingkungan yang menampilkan suasana bebas dari kotoran , sampah dan limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada ditempat-tempat yang bersih dan sehat: penggunaan alat dan perlengkapan yang bersih, rapi dan sehat.
4. Sejuk
Sejuk adalah kondisi lingkungan yang nyaman, segar,sehat dan bersih. Lingkungan yang sejuk ini dapat diupayakan pada setiap tempat terutama pada tempat dan objek wisata, dengan cara melakukan penghijauan ,menjaga kebersihan lingkungan, melestarikan segala potensi wisata serta mengatur siskulasi udara segar khususnya untuk ruangan-ruangan tertutup. Lingkungan yang sejuk bermanfaat untukmenjernihkan fikiran sehingga memberi dampak segar dan bugar pada jasmani kita.
5. Indah
Keadaan atau suasanayang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap dipandang mata itulah yang disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi baik dari segi letak,warna, bentuk gaya ataupun grak yang serasi dan selaras, sehingga memberi kesan eanak dan cantik untuk dilihat.
6. Ramah
Ramah merupakan sikap prilaku seseorang yang menunjukan, keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati.Sedangkan keramahan dapat diartikan sikap positif seseorang yang memilki etika moral dan berpendidikan. Contohnya bertutur kata yang sopan dengan mimik wajah yang menyenangkan.
7. Kenangan
Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di indonesia adalah yang indah dan menyenangkan.
Sapta Pesona ini dapat tercipta dengan antara lain dengan terciptanya akomodasi yang nyaman baik dan sehat, atraksi seni budaya yang khas dan mempesona, makanan dan minuman khas daerah yang lezat dengan penyajian dan penampilan yang menarik. Cenderamata yang khas Daerah dan bermutu tinggi, mudah dibawa, harga terjangkau dan mempunyai arti tersendiri akan tempat yang dikunjungi tersebut. Memasyarakatkan dan membudayakan sapta pesona dalam kehidupan sehari hari mempunyai tujuan yang jauh lebih luas, yaitu untuk meningkatkan disiplin nasional dan jati diri bangsa yang juga akan meningkatkan citra baik bangsa dan negara.
Baca Juga: Formulir Front Office Dan Kegunaannya atau Form- Form Yang Digunakan Oleh Front Office
Demikian Penjelasan Tentang Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata dan Sapta pesona Materi Lengkap. Semoga Bermanfaat dan Jangan Lupa Selalu Kunjungi Materismk.my.id Untuk Mendapatkan Materi Lainnya
Penelusuran yang terkait dengan Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata
- modal dasar pembangunan sektor pariwisata di bojonegoro
- jelaskan dan sebutkan beberapa tujuan perencanaan pariwisata dalam bidang ekonomi dan sosial
- pengertian modal dasar pengembangan pariwisata
- modal dasar pengembangan pariwisata ppt
- jelaskan sda sebagai modal pengembangan pariwisata
- jelaskan 4 modal yang dimiliki nkri untuk pengembangan pariwisata
- sektor pariwisata dalam bidang pembangunan
- rangkuman modal dasar pengembangan pariwisata
Belum ada Komentar untuk "Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata dan Sapta pesona Materi Lengkap"
Posting Komentar