Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Sosial dan Aspek Politik
Pengertian Pariwisata Adalah
Sebenarnya, apa itu pariwisata (turism)? Secara umum, pengertian pariwisata adalah serangkaian kegiatan dan aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh manusia, baik perorangan maupun berkelompok, dari satu tempat ke tempat lain secara sementara dengan tujuan untuk mendapatkan keseimbangan, kedamaian, ketenangan, keserasian, dan kebahagiaan jiwa.
Pendapat lain menyebutkan definisi pariwisata adalah kegiatan perjalanan dari sebuah tempat ke tempat lainnya yang dilakukan oleh manusia dalam jangka waktu tertentu dengan perencanaan sebelumnya, dimana tujuannya untuk rekreasi atau menyenangkan diri lalu kembali ke tempat awal.Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “Pari” yang artinya bersama atau berkeliling, dan “wisata” yang artinya perjalanan. Sehingga dilihat dari asal katanya, maka pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas perjalanan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya yang menjadi objek tujuan wisata dimana perjalanan tersebut dilakukan dengan perencanaan.
Dari penjelasan definisinya dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu kebutuhan bagi manusia untuk menjaga kesehatan jiwanya. Dengan pariwisata, suasana hati seseorang dapat berganti menjadi lebih baik serta menambah wawasan dan kecintaannya terhadap alam.
Jenis-Jenis Pariwisata
Pariwisata dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori, yaitu berdasarkan tujuan, letak geografis, objek, waktu, dan lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis pariwisata beserta penjelasannya:
1. Pariwisata Berdasarkan Letak Geografis
- Pariwisata Lokal (Local Tourism); yaitu kepariwisataan yang ruang lingkupnya relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misalnya; kepariwisataan di kota Denpasar, kepariwisataan di kota Jepara, dan lain-lain.
- Pariwisata Regional (Regional Tourism); yaitu kepariwisataan yang berkembang di wilayah tertentu dalam ruang lingkup regional atau nasional. Misalnya; pariwisata di pulau Bali, di Sumater Utara, dan lain sebagainya.
- Pariwisata Nasional (National Tourism); yaitu kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah satu negara, dimana wisatawannya berasal dari warga negara tersebut dan juga dari negara lain. Misalnya; kepariwisataan di wilayah Indonesia.
- Pariwisata Regional-Internasional; yaitu kepariwisataan yang berada di dalam lingkup wilayah internasional yang terbatas, namun telah melewati batas-bata dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misalnya; kepariwisataan di wilayah ASEAN.
- Pariwisata Internasional (International Tourism); yaitu kepariwisataan yang ada di negara-negara di dunia.
2. Pariwisata Berdasarkan Tujuan Perjalanan
- Business Tuorism; yaitu jenis pariwisata dimana wisatawan datang untuk tujuan dinas kerja, usaha dagang, seminar, kongres, dan lain-lain.
- Vocational Tourism; yaitu jenis pariwisata dimana wisatawan yang datang bertujuan untuk berlibur atau menghabiskan waktu senggang/ cuti.
- Educational Tourism; yaitu jenis pariwisata dimana wisatawan yang datang bertujuan untuk belajar atau melakukan peninjauan.
- Familiarization Tourism; yaitu jenis pariwisata yang bertujuan untuk mengenal suatu hal atau tempat yang berhubungan dengan pekerjaannya.
- Scientific Tourism; yaitu jenis pariwisata yang tujuan utamanya untuk mendapatkan pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.
- Special Mission Tourism; yaitu jenis pariwisata yang bertujuan untuk melakukan misi khusus yang ingin dicapai. Misalnya misi pengenalan kesenian.
- Hunting Tourism; yaitu jenis pariwisata yang menyelenggarakan kegiatan perburuan hewan. Kegiatan ini diijinkan oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata.
3. Pariwisata Berdasarkan Waktu Berkunjung
- Seasonal Tourism; yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya dilakukan pada musim-musim tertentu saja. Misalnya; Winter Tourist.
- Occasional Tourism; yaitu jenis pariwisata dimana kegiatan perjalanan wisatawannya berhubungan dengan even atau kejadian tertentu. Misalnya Sekaten di Jogja.
4. Pariwisata Berdasarkan Objeknya
- Cultural Tourism; yaitu jenis pariwisata yang dilakukan untuk memenuhi ketertarikan terhadap seni dan budaya daerah.
- Recuperational Tourism; yaitu jenis pariwisata yang tujuannya untuk menyembuhkan penyakit tertentu.
- Commercial Tourism; yaitu jenis pariwisata yang tujuannya untuk kegiatan perdagangan, baik nasional maupun internasional.
- Sport Tourism; yaitu jenis pariwisata yang dilakukan untuk menonton suatu kegiatan olah raga di tempat tertentu.
- Political Tourism; yaitu perjalanan wisata yang bertujuan untuk menyaksikan peristiwa politik di suatu negara. Misalnya menyaksikan peringatan hari kemerdekaan.
- Social Tourism; yaitu perjalanan wisata yang dilakukan tanpa adanya keinginan untuk mencari keuntungan dari pihak penyelenggara.
- Religion Tourism; yaitu perjalanan wisata untuk melihat atau mengikuti kegiatan keagamaan. Misalnya umroh.
5. Pariwisata Berdasarkan Alat Angkutnya
- Land Tourism; yaitu perjalanan pariwisata yang menggunakan alat transportasi darat.
- Sea Tourism; yaitu perjalanan pariwisata yang menggunakan alat transportasi laut.
- Air Tourism; yaitu perjalanan pariwisata yang menggunakan alat transportasi udara.
6. Pariwisata Berdasarkan Usia Wisatawan
- Youth Tourism; yaitu perjalanan wisata yang diselenggarakan untuk para remaja.
- Adult Tourism; yaitu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh orang-orang yang sudah lanjut usia/ pensiunan.
Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Sosial
Dampak positif pariwisata dari aspek sosial :
a. Conservation of Cultural Heritage
Adanya perlindungan untuk benda-benda kuno, bangunan sejarah, seni traditional seperti musik, drama, tarian, pakaian, upacara adat. Adanya bantuan untuk perawatan museum, gedung teater, dan untuk dukungan acara-acara festival budaya.
b. Renewal of Cultural Pride
Dengan adanya pembaharuan kebanggaan budaya maka masyarakat dapat memperbaharui kembali rasa bangga mereka terhadap peninggalan-peninggalan bersejarah ataupun budaya.
c. Cross Cultural Exchange
Pariwisata dapat menciptakan pertukaran budaya dari wisatawan dengan masyarakat setempat, sehingga membuat para wisatawan mengerti tentang budaya setempat dan mengerti akan nilai-nilai dari tradisi masyarakat setempat begitu pula sebaliknya masyarakat lokal pun bisa tahu tentang budaya dari para wisatawan tersebut baik yang domestik maupun internasional.
Dampak negatif pariwisata dari aspek sosial :
a. Overcrowding and loss of amenities for residents
Setiap pengelola obyek wisata selalu menginginkan tempat wisata untuk menyedot wisatawan baik domestik maupun internasional, tetapi ada hal-hal yang harus diperhitungkan karena apabila suatu obyek wisata terlalu padat, maka bisa menyebabkan hilangnya kenyamanan bagi penduduk setempat dan membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman dan pada akhirnya akan terbentuk garis batas antara penduduk lokal setempat dengan wisatawan yang terlalu banyak.
b. Cultural impacts
Karena ingin menyuguhkan sesuatu yang di inginkan wisatawan, tanpa di sadari mereka sudah terlalu mengkomersialkan budaya mereka sehingga tanpa sadar mereka telah mengurangi dan mengubah sesuatu yang khas dari adat mereka atau bahkan mengurangi nilai suatu budaya yang seharusnya bernilai religius.
Contoh : upacara agama yang seharusnya dilakukan dengan khidmat dan khusyuk, malah digunakan untuk menyuguhkan apa yang diinginkan oleh wisatawan maka mereka mengkomersialkan upacara tersebut untuk wisatawan sehingga upacara agama yang dulunya khidmat dan khusyuk makin lama makin berkurang. Contoh lainnya adalah adanya kesalahpahaman dalam hal berkomunikasi, budaya, dan nilai agama yang dapat mengakibatkan sebuah konflik.
c. Social Problems
Adanya percampuran budaya negatif antara wisatawan dengan masyarakat setempat.(Inskeep, 1991)
Contoh nyata dampak perkembangan industri pariwisata terhadap aspek ini :
Dapat dilihat dari adanya pergesaran gaya hidup masyarakat sekitar daerah daya tarik wisata. Remaja adalah salah satu korban dalam hal ini. Gaya hidup remaja sekitaran daerah wisata seperti di daerah Kuta akan lebih cenderung memilik gaya berpakaian kebarat - baratan khusunya remaja wanita. Beredarnya diskotik atau cafe yang diperuntukan untuk wisatawan asing secara tidak langsung akan menyontohkan masyarakat untuk bergaya hidup seperti berfoya-foya di tempat tersebut.
Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Politik
Dampak positif pariwisata dari aspek politik :
a. Saling berkunjung dan saling mengenal penduduk merupakan kunci mempererat persatuan dan kesatuan
b. Dengan lebih banyak mengenal kekayaan dan keindahan tanah air melalui kunjungan wisata akan menumbuhkan rasa memiliki, keinginan untuk memelihara dan mempertahankan negara yang pada gilirannya tumbuh rasa cinta terhadap tanah air.
c. Memelihara hubungan baik internasional dalam pengembangan pariwisata mancanegara terjadi saling kunjungan antar bangsa sebagai wisatawan, sebagaimana halnya dalam pariwisata nusantara, akan terjadi pula kontak-kontak langsung yang akan menumbuhkan saling pengertian terhadap perbedaan dan akan menumbuhkan inspirasi untuk selalu mengadakan pendekatan dan saling menghormati.
Dampak negatif pariwisata dari aspek politik :
Banyaknya peluang & pemanfaatan wisatawan mengundang perilaku yang tidak bertanggung jawab misalnya : pemerasan, perjudian, prostitusi, pencurian, pengedaran barang barang terlarang, penipuan dan lain-lain.
Contoh nyata dalam aspek politik:
Kondisi politik yang tenang dan stabil merupakan prasyarat perkembangan usaha dan bisnis. Dalam kondisi yang tidak aman dan nyaman untuk investasi tentu saja investor tidak akan datang. Hal ini sejalan dengan kondisi wisatawan mancanegara. Keamanan suatu daerah atau Negara merupakan dana stabilnya kondisi politik akan mendukung kedatangan dan kehadiran wisatawan.
Saat kepeminpinan orde baru dengan keadaan politik realif stabil sampai dengan tahun 1998, maka jumlah kunjungan wisatawan juga stabil tanpa adanya penurunan. Akan tetapi pada saat politik yang tidak stabil pada masa terjadinya kerusuhan masal tahun 1998, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Indonesia sehingga terjadi penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia sehingga terjadi penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia.
Saat keadaan politik suatu Negara aman dan tentram maka permintaan daya tarik wisata disuatu daerah akan meningkat seperti kunjungan turis domestik dan mancanegara yang setiap tahun bertambah ke Bali. Namun pada saat kondisi politik suatu Negara tidak aman atau tentram maka terjadilah penurunan permintaan atau kunjungan seperti pada saat Bom Bali di Tahun 2002 dimana kunjungan turis ke Bali menurun dikarenakan kondisi politik pada saat itu yang tidak aman bagi para turis.
Berdasarkan uraian pada pembahasan dapat disimpulkan betapa kondisi politik dalam negeri yang baik disertai dengan tingkat keamanan yang memadai maka akan mempengaruhi bisnis pariwisata dan bisnis turunannya seperti hotel, restoran dan jasa transportasi.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Penelusuran yang terkait dengan Dampak Positif dan Negatif Pariwisata
- dampak positif dan negatif pariwisata di bidang lingkungan
- dampak positif dan negatif pariwisata di bidang budaya
- dampak positif dan negatif pariwisata di bidang polkam
- dampak positif dan negatif pariwisata di bali
- dampak negatif yang timbul dari adanya jasa pariwisata adalah
- dampak positif pariwisata bagi wisatawan
- jelaskan dampak positif pariwisata terhadap masyarakat di daerah tujuan wisata
- dampak positif dan negatif cinderamata
Belum ada Komentar untuk "Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Sosial dan Aspek Politik"
Posting Komentar