Pengetian Dinasti Wisata, Produk Industri Pariwisata, Sistem Pariwisata dan Produk Industri Pariwisata
Pengetian Dinasti Wisata
- Destinasi pariwisata adalah suatu entitas yang mencakup wilayah geografis tertentu yang didalamnya terdapat komponen produk pariwisata (attraction, amenities, accebilities) dan layanan, serta unsur pendukung lainnya (masyarakat, pelaku industri pariwisata, dan institusi pengembang) yang membentuk sistem yang sinergis dalam menciptakan motivasi kunjungan serta totalitas pengalaman kunjungan bagi wisatawan.
- Daerah tujuan wisata atau Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau atau lebih wilayah administrasi yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata.
- Menurut Daryanto (1997:167) dalam kamus Bahasa Indonesia lengkap destinasi diartikan “tempat tujuan atau daerah tujuan” dan dengan kata wisata, hal ini berarti tempat tujuan wisata.
- Menurut Hadinoto (1996:15) “destinasi wisata merupakan suatu kawasan spesifik yang dipilih oleh seseorang pengunjung, ia dapat tinggal selama waktu tertentu.
- Dalam Undang-Undang no.10/Th. 2009 yang dimaksud dengan destinasi wisata adalah : “Daerah Tujuan Pariwisata, yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata, adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan”.
- Destinasi Pariwisata adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dalam suatu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur: daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan
Baca Juga: Dasar Ilmu Pariwisata dan Sistem Kepariwisataan (Tourism System)
Produk Industri Pariwisata
Pada umumnya, yang dimaksud dengan produk dalam ilmu ekonomi adalah barang atau jasa yang dihasilkan melalui suatu proses produksi yang hasilnya bermanfaat utnuk kebutuhan orang. Dalam pengertian ini ditekankan bahwa tujuan akhir dari suatu proses produksi adalah suatu barang yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia. Contoh dari produk itu sendiri berupa hasil dari industry seperti mobil, kuris, sepeda motor dan lain sebagainya.
Sekarang, yang dimaksud dengaan produk industry pariwisata tidak hanya berbentuk barang tetapi juga jasa. Menurut Medlik dan Middleton, yang dimaksud produk industry pariwisata adalah semua jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat asalnya hingga sampai kedaerah tujuan wisata yang telah ia pilih sampai ia kembali lagi ketempat asalnya.
Kedua ahli tersebut berpendapat bahwa ada tiga unsure yang membentuk produk industry pariwisata, yaitu :
- Attractions of the destination including its image in the tourist’s mind
- Facilities at the destination which include accommodation, catering, entertainment, and recreation
- Accessibility of the destination
Apabila ketiga unsure tersebut dikembangkan, maka akan ada delapan unsur pokok yang membentuk produk industry pariwisata, delapan unsure pokok itu adalah :
- Jasa travel agent atau tour operator. Travel agent atau tour operator ini berjasa memberikan informasi, advice, mengurus dokumen perjalanan, menyusun rencana perjalanan
- Jasa perusahaan angkutan (darat,laut,udara) yang akan membawa wisatawan dari tempat asalnya ke daerah tujuan wisata yang telah ditentukan
- Jasa-jasa pelayanan dari perusahaan akomodasi, bar, restoran, fasilitas rekreasi, entertainment dan hiburan lainnya
- Jasa-jasa travel agent atau tour operator lokal yang menyelenggarakan city sightseeing, tours, atau excursion beserta dengan jasa pramuwisatanya
- Jasa-jasa transport lokal ketika melakukan city sightseeing, tours, atau excursion pada objek wisata dan atraksi wisata setempat
- Objek wisata dan atraksi wisata yang terdapat didaerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang untuk datang berkunjung ke darah tujuan wisata tersebut
- Jasa-jasa souvenir shop dan handicraft serta shopping center dimana wisatawan dapat berbelanja untuk membeli oleh-oleh dan barang-barang lainnya
- Jasa-jasa perusahaan pendukung, seperti menjual postcard, dan benda-benda pos, penjual kamera dan film, dan penukaran uang (money changer)
Jadi tidak hanya satu macam jasa yang diperlukan dalam perjalanan wisata, diperlukan serangkaian jasa yang merupakan produk dari industry pariwisata. Itu pula sebabnya dalam kalangan kepariwisatan dikenal paket wisata. Paket wisata berarti suatu rencana perjalanan wisata yang disusun secara tetap dengan biaya tertentu. Didalam paket wisata umumnya sudah termasuk biaya untuk menginap, angkutan, makan, sightseeing, tour, transfer dan lain-lain.
Secara garis besar, hasil produk industri pariwisata dapat dikategorikan kedalam dua jenis, yaitu :
- Hasil produk berupa benda atau barang dimana hasil produk ini adalah produk yang dihasilkan oleh indutri makanan, cendera mata atau kerajinan tangan dan lain sebagainya
- Hasil produk berupa jasa. Produk industry pariwisata berupa jasa adalah produk yang dihasilkan oleh perusahaan akomodasi, perusahaan perjalanan, perusahaan angkutan, perusahaan hiburan dan sebagainya
Maka produk industry pariwisata dapat diartikan sebagai suatu produk dari campuran beberapa perusahaan baik itu perusahaan yang termasuk dalam kelompok sarana pokok, sarana pelengkap maupun sarana penunjang kepariwisataan.
Pengertian Sistem Pariwisata
Sistem Pariwisata menurut Jordan (dalam Leiper, 2004:48) adalah tatanan komponen dalam industri pariwisata dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh.
Sedangkan Bertalanffy (dalam Leiper, 2004:48) mendefinisikan sistem sebagai satu kesatuan elemen yang saling terkait satu sama lain didalamnya dan dengan lingkungannya.
Hall (2000:44) menggambarkan secara umum sistem pariwisata mengandung 3 bagian penting yaitu (1) a set of element (entities), (2) the set of reletionships betwen the elements, (3) the set relationship between those element and environment. Bagian-bagian penting inilah yang akan menghasilkan suatu sistem yang saling terkait satu sama lain.
Soekardijo memaparkan sistem pariwisata sebagai industri terdiri dari subsistem demand (permintaan) dan supply (penawaran). Produsen adalah bagian dari sistem pariwisata yang berkaitan dengan supply (penawaran) untuk menghasilkan produk-produk guna memenuhi permintaan konsumen (wisatawan) dan demand (permintaan) yang berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan wisatawan.
Murphy (1985:10) menggambarkan sistem pariwisata sebagai keterkaitan faktor demand dan supply. Faktor demand terkait erat dengan pertama, motivasi (fisik, budaya, sosial dan fantasi); kedua, persepsi yang dipengaruhi pengalaman wisata sebelumnya, kesukan dan masukan yang diterima, dan ketiga, berkaitan dengan harapan konsumen
Menurut Mill dan Morison (1985:xix) pariwisata terkait erat dengan aktivitas perpindahan tempat yang merupakan sebuah sistem dimana bagian-bagian yang ada tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu sama lain seperti jaring laba-laba (spider’s web).
Ada beberapa model sistem pariwisata yang dikenal. Mill dan Morison (1985:2) mengembangkan sistem pariwisata model jaring laba-laba, dimana ada 4 subsistem yang terkandung di dalamnya yaitu pasar (market), perjalanan (travel), pemasaran (marketing) dan tujuan wisata (destination) dimana masing-masing komponen saling terkait satu sama lain. Pasar oleh Mill dan Morison dianalogkan dengan konsumen yaitu bagian yang berkaitan erat dengan kegiatan perjalanan karena konsumen/pasar adalah subyek atau pelaku perjalanan, dimana pasar sangat berperan dalam melakukan pembelian perjalanan. Keputusan untuk melakukan perjalanan/menjadi wisatawan atau tidak berkaitan erat dengan sistem segmentasi pasar yang merupakan sebuah sistem tersendiri.
Di dalam The Tourism System (Mill &Morrison, 1992), Sistem pariwisata terdiri atas 4 komponen, yaitu:
- Pasar; Pasar pariwisata dibagi beberapa kategori, yaitu pasar internasional dan domestik, pasar tradisional dan potensial, inbound dan outbound
- Perjalanan; Perjalanan di bagi beberapa kategori, yaitu perjalanan darat, udara dan laut
- Destinasi; Destinasi mencakup beberapa bagian, yaitu Negara, daerah, kawasan dan primer/sekunder/tersier
- Pemasaran; Pemasaran sering berkaitan dengan kebijakan yang menyangkut konsep, cara, peralatan, biaya dll.
Leiper (2004) mencoba menjelaskan sistem pariwisata secara menyeluruh (whole tourism system) dimulai dengan mendeskripsikan perjalanan seorang wisatawan. Dari hasil analisisnya ia mencatat 5 elemen sebagai subsistem dalam setiap sistem pariwisata yang menyeluruh, yaitu:
- Wisatawan (tourist) yang merupakan elemen manusia yaitu orang yang melakukan perjalanan wisata
- Daerah asal wisatawan (traveller-generating regions), merupakan elemen geografi yaitu tempat dimana wisatawan mengawali dan mengakhiri perjalanannya.
- Jalur pengangkutan (transit route) merupakan elemen geografi tempat dimana perjalanan wisata utama berlangsung.
- Daerah tujuan wisata (tourist destination region) sebagai element geografi yaitu tempat utama yang dikunjungi wisatawa.
- Industri pariwisata (tourist industry) sebagai elemen organisasi, yaitu kumpulan dari organisasi yang bergerak usaha pariwisata, bekerjasama dalam pemasaran pariwisata untuk menyediakan barang, jasa dan fasilitas pariwisata
Ciri - Ciri Produk Industri Pariwisata
Setelah kita mengetahui macam-macam produk industry parwisata, kali ini akan dibahas mengenai ciri-ciri dari produk industry pariwisata itu sendiri.
- Hasil atau produk industry pariwisata tidak dapat dipindahkan. Oleh karena itu, untuk menjualnya tidak mungkin produk itu sendiri yang harus dibawa kepada konsumen. Sebaliknya konsumen atau wisatawan yang harus datang sendiri untuk menikmati produk tersebut
- Pada umumnya, peranan perantara tidak diperlukan karena proses produksi terjadi pada saat bersamaan dengan konsumsi. Satu-satunya perantara yang merupakan saluran dalam penjualan jasa industry pariwisata hanyalah travel agent atau tour operator
- Hasil atau produk industry pariwisata tidak dapat ditimbun seperti halnya produk barang jadi. Produk industry pariwisata dapat dinikmati pada saat produk tersebut disaksikan atau dialami dan tidak dapat lagi dinikmati apabila telah lewat waktunya. Contohnya Upacara Garebeg Maulud di Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 14 Mei 2003 tidak dapat disaksikan dilain hari. Peristiwa upacara tersebut hanya dapat dilihat dan dinikmati pada hari itu saja
- Hasil atau produk industry pariwisata tidak mempunyai standar objektif. Standar yang dipakai adalah bagus, jelek atau puas tidaknya konsumen atau wisatawan yang memperoleh pelayanan tersebut
- Permintaan terhadap hasil atau produk industry pariwisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh factor-faktor non-ekonomis. Terjadinya kekacauan, perang, bencana alam, wabah penyakit dan hal lainnya yang akan menyebabkan berkurangnya permintaan. Sebaiknya, jika musim berlibur tiba dan kondisi sedang normal, maka permintaan akan meningkat
- Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang akan dibelinya. Dia hanya dapat melihatnya dari brosur-brosur, TV atau film yang dibuat khusus untuk promosi pariwisata
- Produk industry pariwisata banyak bergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi
Penelusuran yang terkait dengan dampak positif pariwisata bagi wisatawan
- jelaskan dampak positif pariwisata terhadap masyarakat di daerah tujuan wisata
- jelaskan faktor-faktor penghambat perkembangan industri pariwisata
- dampak negatif pariwisata terhadap budaya
- dampak pariwisata terhadap lingkungan di bali
- dampak positif dan negatif cinderamata
- sebutkan lima dampak positif pariwisata terhadap kebudayaan
- dampak sosial budaya pariwisata
- dampak positif dan negatif pariwisata di bidang lingkungan
Belum ada Komentar untuk "Pengetian Dinasti Wisata, Produk Industri Pariwisata, Sistem Pariwisata dan Produk Industri Pariwisata"
Posting Komentar