Proses pencucian laundry dan dry cleaning, Peralatan laundry, Pencucian secara manual, Pencucain secara Mekanikal Secara Lengkap
Denah Ruang Laundry
untuk memudahkan proses kerja di laundry, perlu memperhatikan penempatan peralatan sehingga posisi alat tersebut tidak menyimpang dari proses kerja di laundry yang berkaitan. Pengaturan peraltan di laundry di mulai dari tempat pemberian identitas pada cucian (marking), pre washing, dan spot removing, washing, exracting, dan pengeringan (drying). Prinsip pertama pengaturan ruang adalah saling dekatnya urutan kerja yang harus dilakukan. Adanya ruangan yang cukup sehingga karyawan bisa bergerak seefektif mungkin. Tata letak peralatan di laundry untuk setiap hotel tidak selalu sama, tergantung dari kebutuhan dari hotel itu sendiri, luas area daan jumlah alat yang dimiliki.
Definisi Hotel Laundry Dan Dry Cleaning
Laundry adalah proses pencucian bahan-bahan material kain dengan bahan utamanya air. Sedangkan dry cleaning adalah proses pencucian bahan-bahan material kain dengan bahan utamanya solvent (bahan pencuci untuk dry cleaning).
1. VALET
Valet adalah orang /karyawan yang bertugas menangani pengambilan dan pengembakian barang cucian tamu dari kamar tamu.Seorang valet disebut juga valet attendant yang bertanggung jawab kepada supervisornya untuk setiap shift.Valet attendant harus mempunyaii penampilan yang rapih, tersenyum, ramah, sopan terhadap tamu, dan mampu menangani keluhan tamu.Dalam mengambil cucian tamu ( pick up laundry ) valet attendant lebih dulu melakukan :
- Persiapan diri seperti grooming mulai kerapihan seragam, senyum, luwes dan harus sopan terhadap tamu.
- Memeriksa kantongan ( laundry bag ) berisi cucian didepan secara langsung atau di laundry section.
- Terutama periksa kecocokan isi kantongan sesuai dengan list yang diisi tamu ( laundry list ) bila tidak cocok maka harus memberi tahu hal tersebut.
- Pada saat mencocokan isi laundry bag dengan laundry list. Harus juga memperhatikan dan meneliti keadaan pakaian, misalnya ada yang sobek, atau rusak atau tidak. Bila ad kerusakan harus dituliskan kedalam daftar tersebut dan memberi tahu kepada tamu secara sopan. Contoh : Maaf bapak, pada celana panjang bapak, kami menemukan kerusakan berupa lubang, apakah kami boleh melanjutkan proses laundry terhadap celana ini pak ? Dan atau pada saat pick up laundry, tamu tergesa-gesa sehingga tidak memriksa, tidak tahu atau salah mengisi daptar, maka valet harus membetulkannya, dengan tidak merubah keadaan daftar tersebut.
- Kemudian laundry bag dibawa ke bagian laundry dan diserahkan kepada supervisornya di Vallet Office, dikirim ke seksi guest laundry ataupun ke dry cleaning sebagaimana tertulis dalam list dan cucian diserahkam kebagian marker/checker, seksi pencucian.
- Setelah proses pencucian selesai, maka vallet attendant mengirim kembali cucian yang bersih ke kamar tamu. Delivery yang benar adalah jika tamu menerima pakaiannya sendiri, tapi hal itu tidak selalu bisa, mungkin dilakukan, karena kesibukan tamu sehingga saat pengembalian tamu sering tidak berada ditempat. Untuk itu ddengan kerja sama yang baik antara vallet attendant dengan roomboy, maka seorang vallet dapat memasukkan atau menaruh pakaian tamu ke kamar, dengan disaksikan roomboy. Bila tamu meletakan tanda tidak mau diganggu, maka vallet attendant dapat memasukkan formulir pemberitahuan kepada tamu melalui bagian bawah pintu.
2. SORTER/CHECKER
Sortir adalah pemilahan atau pengelompokan cucian didalam proses laundry. Sebelum proses pencucian, anda harus melakukan sortir barang cucian baiklinen maupun guest laundry.
Sortir barang cucian dapat diurutkan pada pemeriksa cucian ( checking item ) berdasarkan :
- tingkat kerusakan
- jenis noda
- serat dan pabrik
- warna ( kelunturan )
Memisahkan cucian dan linen, kemudian diproses
- pre washing
- menghilangkan noda
- pencucian basah dengan mesin
- pencucian kering
- pencucian manual
Memberi tanda ( kode ) pada cucian tamu, guest laundry dengen menggunakan mesin ( using marking machine ).
3.MARKER
Marker adalah orang yang bertugas dalam member4i tanda atau menandai cucian yang akan diproses. Marker harus teliti dalam pemberian kode dan juga ketika hendak mengumpulkan kembali semua pakaian sesuai kodenya. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekurangan, kelebihan atau bahkan salah dalam jenis maupun pemiliknya yang dapat mengakibatkan complain, contoh : Kode A untuk hari Senin, B untuk Selasa, C untuk Rabu dan seterusnya, dengan system FIFO. Contoh : kode A, 001 milik Mr. A, A 002 milik Mr. B dan seterusnya.
Pemberian tanda dilakukan denga manual dengan cara menyiapkan kain berukuran 0,5 cm X 1 cm kemudian diletakkan kepakaian dengan peniti atau dijahit dengan tangan untuk tidak terlepas tapi mudah untuk melepaskannya kembali. Kode harus ditulis pada listnya, yang menunjukkan bahwa tamu pemilik list tersebut, dan pakaiannya adalah seperti pakaian sebagaimana kode tertera didalam list, sehingga semua kode yang ada dipakaian yang sedang dalam proses pencucian dengan kode yang tertera dalam list adalah tamu yang tertera dalam list tersebut. Berikut ini adalah tata cara marking yang menggunakan mesin.
Tahap-tahapannya adalah sebagai berikut :
- menyiapkan marking machine
- periksa komponen-komponennya :nomor kode, untuk nomor kamar tamu. tape, untuk merekatkan kode kepakaian, solvent, keselamatan
- sambungkan kelistrik sesuai instruksi
- hidupkan mesin dan pemanasnya
- letakan garment yang akan diberi tanda/kode ke mesin , tekan handle ke arah bawah untuk memberi kode/nomor
contoh kode : 202 = milik tamu kamar 202
FO 1= Front Office Manager
Setelah marker memberi kode, cucian tersebut diserahkan kebagian laundry, dry cleaning atau press only. Bila tertera pesan pada list order, maka marker harus mengingatkan ke petugas cuci/washer atau dry cleaner
4. WASHER
Washer adalah orang yang mengerjakan pekerjaan mencuci pakaian dengan mesin maupun tangan. Syarat seorang washer adalah fisik yang kuat dan disiplin.
1. Seorang washer harus tahu dasar-dasar pokok pencucian
Proses pencucian
Metode pencucian dipilih yang sesuai dengan kode cucian yang tertera pada bagian tertentu pakaian dan berdasarkan pada:
- jenis serat kain
- kecepatan pengeringan
- benyaknya noda
Noda pada cucian umumnya adalah yang memiliki ikatan kimia sehingga untuk melepaskan noda tersebut diperlukan bantuan zat kimia lain yang berfungsi sebagai oksidator.
- Zat kimia yang menghilangkan noda karat adalah rust remover, contoh rust go.
- Zat kimia yang menghilangkan noda tinta adalah ink remover, contoh ink go.
- Zat kimia yang menghilangkan noda darah adalah blood remover, contoh tar go.
- Zat kimia yang menghilangkan noda warna ( luntur ) adalah colour remover, contoh yellow go.
- Zat kimia yang menghilangkan noda lemak dari makanan adalah bon remover, contoh bon go.
Cucian diperiksa kadar nodanya, kemudian melakukan proses pencucian yang sesuai. Dalam melakukan pencucian pakaian untuk mengeluarkan kotoran-kotoran memerlukan pertimbangan-pertimbangan bagi seorang ahli pencuci atau dryc leaner atau laundry sebagai berikut :
- jenis serat benang ; apakah serat benangnya alami seperti wool, sutera, katun dan linen atau dari serat benang buatan.
- Dari segi anyamannya; apakah anyaman biasa atau anyaman halus dan bercorak.
- Apakah warnanya celupan biasa atau dicetak atau bahannya mengandung bahan perekat.
Dari segi benangnya, harus ditentukan apakah bahan tersebut harus didrycleaning atau dilaundry.
Dari segi anyamannya dan pintalan benang harus ditentukan apakah bahan tersebut dapat menahan bantingan dan pergeseran cucian atau tidak.
Dari segi warna, apakah warnanya tahan air atau tahan didryclening.
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pencucian adalah :
- Detergent adalah: bahan pencuci yang berfungsi untuk mengikat kotora, contoh : nobla, hamixs, clax biasa dan clax p.c.
- Alkali adalah : bahan kimia yang membantu kerja detergent /pembunuh kuman, contoh : aldet.
- Emulsifier adalah : bahan kimia yang mengangkat lemak pada cucian, contoh :
- Netralized adalah : bahan kimia yang berfungsi menetralisir sisa-sisa bahan kimia dari alkali dan detergent maupun bleach, contoh : m sour, cygnet sour.
- Softener adalah : bahan kimia yang melembutkan dan mengharumkan cucian, contoh : comfort.
- Starch adalah : zat kimia yang dapat mengakukan cucian, contoh : tepung kanji.
- Bleach adalah : zat kimia yang berfungsi sebagai bahan pemutih
Peralatan laundry dan kegunaannya :
- Washing machine/mesin cuci
Mesin yang dilengkapi dengan pintu dimana didalamnya terdapat cylinder yang diberi lubang-lubang untuk masuknya air. Setiap pencucian ada ketentuan-ketentuan cara mencuci, berapa cycle, jumlah air dan suhu air, jumlah detergent yang digunakan, dan jangka waktu yang diperuntukan untuk satu cycle, semuanya sesuai instruksi mesin.
- Extractor ( mesin pemeras cucian )
Mesin ini memeras kain agar air keluar dengan cara putaran mesin yang cepat dan kuat sehingga air keluar terhempas dari pakaian itu sendirinya dan keluar ( terhisap ) mnelalui udara yang terhempas bersamaan dengan kecepatan putaran mesin.
- Drying Tumbler ( mesin pengering ).
Mesin ini adalah khusus untuk mengeringkan, berbentuk drum yang dihubungkan dengan uap atau stoom dan angin dari air compressor disalurkan kedalam drum sehingga udara panas terus menerus berganti, sehingga pakaian dapat menjadi kering karena perputaran hawa panas.
- Drycleaning machine ( mesin pencuci kering ).
Pada umumnya mesin cuci dryclening ini dibuat untuk proses pencucian dan memeras yang disebut juga cold unit. Ada juga mesin yang dengan sekaligus mencuci, mengextract, mengeringkan disebut dengan hot unit.
Setelah proses pencucian selesai maka harus dicek kembali pakaian-pakaian tersebut untuk
memastikan kebersihannya dan tidak ada kerusakan.
Prosedur perbaikan pakaian yang rusak setelah dilaundry :
- Periksa barang barang /kerusakan yang akan diperbaiki .
- Laporkan kepada laundry supervisor.
- Mengisi formulir perbaikan dari linen.
- Kirim formulir dan barang yang rusak kelinen.
- Untuk pakaian tamu, ditandai pada laundry list.
- Untuk seragam karyawan catat dalam logbook.
5. MENYETRIKA DAN MELIPAT
Proses menyetrika pada laundry disebut pressing, fungsinya untuk menghaluskan dan merapikan cucian.Jenis mesin seterika dapat dibagi dua :
- Shirt press unit , terdiri dari beberapa macam press : lengan ( sleever mold shirt press ), leher dan tangan ( collar and cuff shirt press ), depan dan belakang ( body shirt press ), untuk melipat ( folder shirt press )
- Utility press unit Mesin ini biasanya terdiri dari dua buah, 1 lengger dan 1 topper ,Lengger berfungsi untuk melicinkan celana bagaian kaki.Topper berfungsi untuk melicinkan celana bagai atas
6.Mengemas dan menyimpan barang cucian
Pakaian yang telah melalui proses pencucian dan prssing, selanjutnya akan dikemas sesuai dengan standart perusahaan atau sesuai permintaan tamu.
1.Prosedur pengembalian cucian tamu hotel ( Guest in House )
- Setelah cucian dipakk atau digantung dan ditempel laundry list, kumpulkan oleh vallet.
- Cucian dibawa ke kamar tamu dengan membawa Laundry Voucher
- Ketuk pintu kamar sesuai prosedur
- Setelah cuician dicek tamu, minta tamu menandatangi Laundry Voucher
- Ucapkan terima kasih tutup pintu
- Setelah semua cucian diserahkan ketamu, Laundry Voucher diserahkan ke Front Office Cashier
2.Prosedur pengembalian cucian tamu dari luar hotel ( outside laundry )
- Setelah cucian dikemas tempelkan laundry list, atur diatas rak atau hanger dengan rapih
- Bila tamu/pelanggan mengambil cucian, minta laundry list yang asli dari tamu dan cocokkan dengan laundry yang sudah diatur di rak
- Setelah cocok, serahkan kepada tamu. Apabila tamu menyelesaikan pembayarannya, stempelah laundry voucher dengan stempel lunas.
- Serahkan Laundry Voucher beserta pembayaran ke Front Office Cashier.
3.Prosedur pengembalian linen hotel
- Food and Baverage dan House Keeping: Setelah cucian selesai, lena-lena tersebut diserahkan ke General Linen Room beserta listnya.Linen attendant akan mengecek jumlah dan jenis cucian, Serahkan ke seksi ( departemen yang mengirimnya tertera dalam laundry list )
- Seragam karyawan: Setelah dicuci, diseterika, digantung, bawa ke linen room, Setelah dicek oleh bagian uniform, diatur dalam lemari seragam karyawan yang selanjutnya akan didistribusikan ke karyawan pada saat akan bekerja.
Pencucian secara manual
proses pencucian pakaian sering dikenal dengan binatu atau laundry. Proses pencucian manual dilakukan secara berurutan seperti di bawah ini :
- pembasahan
dalam proses ini cucian dibasahi dengan tujuan menghanyutkan kotoran yang menempel pada cucian dan agar terlepas dari tekstil. Proses ini sering disebut dengan (wetting), penghilangan kotoran pada bagian tertentu (pre washing/ soaking)
- proses penghilangan noda pada cucian
dapat dilakukan pada saat pre washing, sekaligus menghilangkan kotoran yang tebal pada bagian-bagian tertentu. Prosedurnya : siapkan cucian yang akan dihilangkan nodanya, basahi cucian dan teteskan bahan pembersih noda pada bagian noda yang akan dibersihkan. Biarkan sesaat dan sikat perlahan-lahan sampai noda hilang, bilas menggunakan air bersih, baru lanjutkan proses pencucian
- pencucian (washing)
dalam proses ini ditambahkan bahan pencuci, baik yang berupa sabun atau diterjen pada cucuan. Untuk mempercepat reaksi bahan pencuci terhadap cucian biasanya bahan pencuci dibantu dengan sikat tangan atau dibanting-banting pada batu atau papan
- pembilasan (rinsing)
setelah proses pencucian dimana kotoran pada pakaian beraksi dengan bahan pencuci maka selanjutnya kotoran dihanyutkan dalam proses pembilasan. Biasanay proses ini dalakukan 3x dengan maksud agar bisa bahan pembersih berikut kotorannya benar-benar hanyut. Ciri air pembilasan yang baik adalah bila sudah bening warnanya. Proses ini akan berlangsung sekitar 15 menit.
- pemerasan (extarcting)
dalam proses ini air dikeluarkan dari cucian agar kadar air pada cucian berkurang. Umumnya secara manual dilaksanakan dengan memeras. Makin sedikit kadar air pada cucian makin sebentar proses pemanasan yang di perlukan untuk pengeringan
- pengeringan (drying)
pada proses ini terjadi penguapan kadar air pada cucain baik dengan dianginkan atau dijemur pada panas matahari
- penyetrikaan dan pengepakkan (pressing dan packing)
sebelum melakukan penyetrikaan sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah sudah benar-benar bersih. Lembabkanlah cucian yang akan disetrika dan mulailah dengan menyetrika. Menyetrika dilakukan dari luar ke dalam. Pakaian yang sudah selesai disetrika dilipat. Lipatannya harus rapi dan pembungkusannya harus rapi pula dan dilengkapi dengan laundry list. Demikian juga pakaian yang digantung, letakkan secara benar dengan menggunakan hanger.
Pencucain secara Mekanikal
1. proses pencucian biasa (laundry)
sama halnya dengan pencucian manual, bedanya pencucian ini sebagian besar dilakukan oleh mesin. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peugas di laundry pada saat menangani pencucian pakaian tamu/ lena hotel adalah sebagai berikut :
a. pemberian identitas (marking)
setelah cucian di cek oleh checker selanjutnya diserahkan kepada marker untuk diberi kode. Pemberian kode pada cucian tamu ada beberapa cara, yaitu manual dan makinal. Secara manual menggunakan sepidol, kain, peniti. Sedangkan yang makinal menggunakan mesin pembuat tanda (marking machine). Pemberian identitas dapat dilakukan dengan menggunakan :
- nomor kamar tamu
- hari dan no urut
- warna kain
- hari, tanggal, no kamar
secara manual pada kain akan ditulis kode seperti di atas dan dengan peniti akan dipasangkan pada salah satu sudut cucian. Secara makinal pada mesin sudah tercetakinformasi yang digunakan sehingga cucian tinggal memasukkan pada mesin dan setelah di cap pada cucianakan nampak kode cucian yang di inginkan. Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada saat memberi identitas adalah :
- mudah diterima
- tidak merusak pakaian
- tidak terlihat
b. Pre-washing
setelah cucian diberi tanda apabila ada nodanya maka perlu dilakkukakn penghitungan noda. Prosedurnya adalah :
- isi container vacum
- semprot noda tersebut dengan menginjak handle steam dan biarkan bahan bekerja
setelah noda hilang maka lanjutkan dengan pre-washing yang bertujuan menghilangkan kotoran pada bagian-bagian tertentu yang tidak bisa hiilang dengan menggunakan mesin cuci. Selanjutnya cucian dimasukkan dalam mesin cuci, akan terjadi pembasahan yang bertujuan melarutkan kotoran agar terlepas dari serrat pakaian. Apa bila cucian memerlukan penghilang noda maka sebelumnya noda dihilangkan terlebih dahulu. Selain itu memasukkan cucian harus sesuai dengan kapasitas mesin cuci.
c. Pencucian (washing)
Pada proses ini cucian diambah dengan bahan pencuci sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Proses washing berlangsung secara otomatis juga disusul dengan pembilasan yang berlangsung tiga kali. Pembilasan pertama bertujuan menghanyutkan kotoran serta busa diterjen yang terjadi pada proses pencucian. Pada pembilasan kedua maka dibutuhkan sour agar cucian tidak terpengaruh oleh bahan pencuci yang di pakai juga menetralisir pengaruh air. Pembilasan ketiga memasukkan softener untuk melembutkan dan mengharumkan pakaian.
d.Proses pemerasan (extracting)
Proses ini kadangkala ada yang menyatu dengan washing machine, tetapi ada pula yang terpisah dengan menggunakan extractor machine. Dalam proses ini terjadi pemerrasan cucian setelah proses pembilasan ketiga berakhir. Getaran yag ditimbulkan mesin ini keras bahkan sampai tampak goyang. Cucian yang diperas dengan mesin ini akan menjadi lembab. Proses ini kkurang lebih 5 menit.
e.Proses pengeringan (drying)
Proses ini terjadi setelah proses pemerasan, dan dalam mesin tersendiri. Setelah diperas cucian dipisahkan berdasarkan tebal tipisnya agar keringnya dapat bersama-sama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan ini adalah penyesuaian panas yang diberikan terhadap cucian sehingga cucian tidak akan mengalami kerusakan (hangus).
f. Proses penyetrikaan (pressing)
Proses ini yang paling awal ditentukan adalah bahan yang akan disetrika. Apabila jenis lena berbentuk lembaraan maka mesin yang digunakan adalah flat roll ironner. Cara kerja mesin ini adalah lena dibuka lalu ujungnya dimasukkan ke dalam mesin yang akan berputar untuk melicinkan permukaan lena yang disetrika oleh roll. Jika yang akan disetrika adalah pakaian jenis strika yang akan digunakan adalah steam press. Pelicinan permukaan pakaian tersebut disebabkan oleh adanya uap yang dialirkan dari atas dan bawah pada saat menyetrika. Jadi saat menyetrika kedua permukaan harus benar-benar rata. Mesin suzi-q berupa setengah badan yang penuh lubang dari sini uap mengalir, maka yang disetrika dengan menggunakan mesin ini hanya baju atau jas saja, lengannya masih harus disetrika dengan menggunakan mesin lain.
2. Cara Pengoprasian Mesin Cuci.
- masukkan cucian pada mesin cuci
- tutup pintu mesin cuci, buka kran air
- hidupkan mesin, atur suhu air sesuai dengan petunjuk penggunaan mesin
- isi countainer dengan bahan pencuci
- biarkan mesin bekerja sampai proses pembilasan pertama
- pada proses pembilasan ke 2 tambahkan sour
- pada proses pembilasan ke 3 masukkan pelembut
- biarkan beberapa saat sampai mesin melakukan spin atau final spin (pemerasan)
- tunggu sampai lamu control padam
- buka pintu dan keluarkan cucian pindahkan ke mesin pemeras bila dalam mesin tersebut tidak ada pemerasnya
- setelah itu lanjutkan ke tahap pengeringan
3. proses pencucian kering
sifat dari cucian akan sangat di warnai oleh bahan dasarnya. Misalnya, tidak tahan panas, suka mengkerut, tidak tahan air, sabun, diterjen. Ada beberapa cucian yang tidak tahan air atau sabun akan tetapi secara pereodik harus dicuci. Untuk menghindari kerusakan pada cucian jenis ini harus dicuci dengan supplies khusus yaitu solvent yang duganakan dalam mesin dry cleaning. Keunikan mesin ini cucian akan diproses melalui pre washing sampai dengan pengeringan. Selanjutnya solvent yang telah digunakan akan disuling sehingga dapat digunakan kembali. Untuk bahan-bahan tertentu seperti karet, kancing plastik, serta ssesories dari plastik pun tidak tahan terhadap solvent sehingga pada saat pencuciannya perlu dibungkus dengan menggunakan alumunium foil. Adapun proses pencuciannya adalah sebagai berikut :
a. pengecekkan adalah pengecekkan luntur tidaknya pakaian. Caranya : siapkan solvent dimangkok, selupkan ujung bawah bagian pakaian kemudian tempel atau usapkan pada bahan putih, maka akan terlihat luntur atau tidak
b.pemberian identitas proses ini sama dengan pencucian biasa
c.Washing Sebelum proses pencucian berlangsung biasanya apabila ada noda akan dihilangkan terlebih dahulu. Prosedur pencucian pada tahap ini adalah :
1.) cara menghilangkan noda
- siapkan sabun untuk cuci kering/ takanon/ dry cleaning soap, solvent, dan air dengan perbandingan takanon 40%, solvent 30%, air 30%
- campur dan aduk bahan di atas
- siapkan pakaian yang terkena noda pada mesin spoting board
- bubuhi dengan campuran tersebut dengan cara berulang-ulang sampai noda hilang.
- Untuk menghilangkan noda yang sponnya melebar, yang dapat mengakibatkan di sekitar pakaian tersebut terkena noda tinta dan noda kelunturan dengan cara :Menginjak handle vacuum dengan baik, Semprot noda tersebut dengan menginjak handle steam. Hal ini dimaksudkan agar noda tersebut tidak melebar pada pakaian disekitarnya
2.) Tahapan-tahapan dry cleaning machine dalam operasionalnya terdiri dari :
- pencucian
- extrac
- pengeringan
- pendinginan
- finishing
prosedurnya adalah sebagai berikut :
a.) bukalah pintu mesin cuci dan silender, masukkan cucian sesuai dengan kapasitas
b.) atur lamanya proses pencucian dry cleaning
- putaran pendek yaitu 3 menit
- putaran sedang yaitu 7-8 menit
- putaran panjang yaitu 12-15 menit
c.) atur lamanya waktu untuk memeras. Ada tiga waktu pemerasan :
- short extraction 1,5 menit
- medium extraction 4-5 menit
- long extraction 6-7 menit
d.) atur lamanya waktu pengeringan. Waktu pengeringan tergantung dari tebal tipisnya pakaian. Pada umumnya untuk setelan pria dan wanita memakan waktu 10-15 menit
e.) setelah proses pengeringan selanjutnya proses terakhir adalah pendinginan.
f.) Setelah cucia dikeluarkan dari mesin lakukan penyetrikaan dan pengepakkan
4.dry cleaning machine
dalam proses penyulingan adalah suatu prses penyulingan solvent yang telah kotor di still tank hingga menjadi uap. Lalu uap tersebut di dinginkan atau disalurkan ke water culer sampai menjadi cair dan masukkan ke filter pemisah antara air dengan solvent. Air tersebbut terbuang dan solvent yang telah bersih dan dingin masuk ke tank 1 melalui pipa filter penyulingan. Proses penyulingan solvent selama 1 sampai 3 jam. Untuk mengetahui proses penyulingan apakah sudah selesai atau belum kita harus mengontrol dari belakang mesin dengan menekan tombol lampu yang telah tersedia di tempat penyulingan. Untuk solvent yang terkena lunturan dari pakaian, bersihkanlah dengan campuran hyflo pada waktu akan disuling. Hyflo adalah bahan kimia yang digunakan untuk mecampur solvent.
5. penyetrikaan (pressing) dan pengepakan (packing)
kedua proses ini sering disebut sebagai proses finishing. Proses ini merupakan proses terpenting sebab dalam keadaan inilah tamu merasa puas atau tidak terhadap pelayanan hotel. Kebanyakan tamu hanya melihat keadaan pakaiannya, namun banyak juga yang sangat teliti untuk memeriksa kebersihan cucian, oleh sebab itu yang perlu diperhatikan dalam finishing adalah sebagai berikut :
a. jas/ jaket/ coat
- kerah harus tegak dan rapih
- pada baian punggung harus licin dan halus
- kantong baju harus licin dan tidak ada kotoran
- pada bagian lengan atau kapnya harus licin tidak boleh kusut dan bergaris dan diusahakan bentuknya bulat
penyimpanannya :
- semua jas harus digantung pada hanger, tidak boleh dilipat, kecuali ada permintaan khusus dari pemiliknya
- pada gantungan bahu harus rata tidak boleh miring
- pinggiran bawah jas digantung haruslah satu garus sejajar, tidak miring
- jas yang digantung tidak boleh dikancingkan
- tutup keseluruhan tasnya dengan suit bag
- pada satu hanger harus ada satu jas dengan celana setelannya
b. celana./ trouser
- hanya satu garis lurus dan tidak terputus dari atas ke bawah
- bila ada garis lipatan dari ban pinggang di atas daerah kantong, maka lipatan tersebut harus lah bersambung lurus dengan garis celana
- bibir kantong haruslah bertemu sejajar tidak ada yang yang melengkung
- ujung kaki celana haruslah rata sejajar tidak ada yang melengkung
penyimpanannya :
- semua celana haruslah digantung dengan menggunakan trouserquard, terkecuali atas permintaan tamu. Setelah digantung di tutup dengan suit bag
- tidak dibenarkan lebih dari dua celana digantung pada gantungan yang sama, bila ada gantungan dua bersamaan haruslah dengan intruksi khusus
- menggantungkan celana pada gantungan, kaki celana haruslah sejajar lurus kebawah, dan letaknya haruslah seimbang hingga tidak tergelincir ke bawah
c. pakaian wanita/ silks/ dress
hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyetrikaan pakaian wanita adalah
- daerah kancing harus licin
- collar harus licin, rata dan tidak mengkerut
- bagian lengan harus licin dan tidak ada kerutan dan berbentuk sesuai dengan modelnya
- semua kelebihan jahitan haruslah rata sejajar menurut belahannya masing-masing
- tidak ada pelembungan pada bagian bawah pinggang
- seluruh lapisan harus rata lurus dan licin
penyimpanannya :
- semua dress harus digantung, tidak boleh menyentuh lantai dan tidak tertekan oleh pakaian-pakaian lain pada rel gantungan.
- Pada gantungan terlebih dahulu harus diberi hanger shield dan tissue paper untuk menjaga body dress pada bagian dada. Tutup dengan plastik dress bag. Bila ada ban pinggang gantungkan pula pada hanger dengan jepit dasi
- Hanya satu dress dalam satu hanger
d. kemeja/ shirt
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyetrikaannya adalah :
- seluruh permukaan kemeja harus licin, rata dan tidak ada kerutan, terlebih bagian collar dada dan cuff yang terlihat orang.
- Bagian leher, lengan harus rata, licin dan tidak mengkerut
- Pergelangan tangan dan bagian bahu harus licin
- Kemeja yang sudah di setrika tidak boleh di kancingkan
Penyimpanannya :
- untuk yang digantung harus menggunakan hanger shield dan tutup dengan plastik suit bag
- untuk yang dilipat menggunakan collar band untuk menahan lipatannya dan harus menggunakan collar board untuk menjaga collarnya dari tindahan dan perubahan letaknya. Setelah itu harus dimasukkan kedalam plastik shirt bag, dan selanjutnya dibungkus denggan menggunakan shirt shell (karton) sebaggai penahan kertas pembungkus.
e. Pakaian dalam wanita/ underwears
Pakaian-pakaian dalam pria berupa under-short, tersebut dari bahan-bahan rajutan katun, walaupun terdapaat juga yang terbuat dari kain biasa. Sedangkan pakaian dalam wanita termasuk painties, bra, kemeja dalam wanita, terbuat dari bahan halus seperti sutra, nyilon, dan katun halus, juga terbuat bahan rajutan
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- pakaian dalam wanita dan pria yang terbuat dari bahan rajutan cukuplah dicuci dan dikeringkan, baru dilipat dan dibungkkus
- pakaian dalam wanita dan pria yang terbuat dari bahan biasa, harus disetrika lalu dibungkus
- pakaian dalam wanita yang terbuat dari bahan halus seperti sutra dan katun halus, harus di licinkan menggunakan steam press
f. Sapu tangan/ handkerchiefs
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- keadaan bentuknya harus tetap persegi dan simetris
- melipatnya tidak boleh menggunakan tekanan mesin yang meninggalkan garis, tapi cukup dilipat tanpa tekanan
Proses Pencucian Laundry dan Dry CleaningPenelusuran yang terkait dengan Proses Pencucian Laundry dan Dry Cleaning
- proses pencucian dry cleaning
- proses pencucian linen hotel
- sebutkan bahan kimia yang digunakan pada pencucian dry cleaning
- deskripsikan perkembangan proses pencucian secara singkat dan jelas
- proses penyetrikaan laundry
- proses pencucian guest laundry
- proses pencucian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
- dry cleaning adalah
Belum ada Komentar untuk "Proses pencucian laundry dan dry cleaning, Peralatan laundry, Pencucian secara manual, Pencucain secara Mekanikal Secara Lengkap"
Posting Komentar